Jumat, 04-07-2025
  • SMP Negeri 1 Marau Is the beast, Motto: we can together, together we can... Selamat pagi semangat, pagi... pagi... pagi... semangat, luas biasa....

CAPAIAN PEMBELAJARAN

Diterbitkan : - Kategori : Pos

Capaian pembelajaran yang di tulis dalam tabel dibawah ini di ambil dari surat Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, dengan nomor surat: 028/H/KU/2021. Secara Singkatnya inilah Capaian Pembelajaran yang di maksud:

MATA PELAJARANCAPAIAN PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN AGAMA KRISTENPeserta didik memahami karya Allah dalam Yesus Kristus yang menyelamatkan umat manusia dan dunia. Manusia berada dalam kuasa pemeliharaan Allah. Allah memelihara, menyelamatkan manusia melalui pengorbanan Yesus Kristus, dan memperbarui oleh kuasa Roh Kudus. Peserta didik menyadari bahwa karya Allah yang dirasakan dalam hidupnya harus diwujudkan dalam ucapan syukur. Pernyataan syukur diwujudkan dalam bentuk kasih terhadap Allah dan sesama manusia. Peserta didik mempraktikkan sikap hidup sebagai orang benar, beriman, dan berpengharapan. Pada fase ini peserta didik mampu mewujudkan pemahaman iman melalui pengakuan akan Allah Penyelamat yang berkarya dalam seluruh aspek kehidupan. Sikap hidup sebagai orang yang telah diselamatkan mewujud dalam kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri (Gal. 5:22-23). Sebagai implementasi dari keselamatan, manusia terhisap dalam persekutuan dengan Allah, terpanggil untuk bersaksi dan melayani. Hal ini tampak ketika peserta didik hidup sebagai manusia yang dapat mempertanggungjawabkan pikiran, perkataan dan perbuatan sebagai pribadi dan bagian dari komunitas di sekolah, keluarga, gereja, dan masyarakat. Peserta didik mampu memahami karya Allah melalui dan dalam pertumbuhan gereja. Dalam interaksi antar sesama dan berkarya dalam berbagai situasi, peserta didik akan memelihara lingkungan hidup sebagai amanah untuk menjaga keutuhan ciptaan dan wujud tanggung jawab umat yang diselamatkan.
PENDIDIKAN AGAMA KATOLIKPada akhir Fase D, peserta didik menyadari dan mensyukuri diri sebagai citra Allah, sebagai laki-laki atau perempuan, yang memiliki kemampuan dan keterbatasan, untuk mengembangkan diri melalui peran keluarga, sekolah, teman, masyarakat dan Gereja dengan meneladani pribadi Yesus Kristus, sehingga terpanggil untuk mengungkapkan imannya dalam kehidupan menggereja (melalui kebiasaan doa, perayaan sakramen dan terlibat secara aktif di dalam kehidupan menggereja); serta mewujudkan imannya dalam hidup bermasyarakat (melaksanakan hak dan kewajiban, bersikap toleran, dan menghormati martabat manusia).
PENDIDIKAN AGAMA ISLAMPada akhir fase D, pada Elemen Al- Quran Hadis peserta didik memahami definisi Al Quran  dan Hadis Nabi dan posisinya sebagai sumber ajaran agama Islam. Peserta didik juga memahami pentingnya pelestarian alam dan lingkungan sebagai bagian yang tidak terpisahkan darlam ajaran Islam. Peserta didik juga mampu menjelaskan pemahamannya tentang sikap moderat dalam beragama. Peserta didik juga memahami tingginya semangat keilmuan beberapa intelektual besar Islam. Dalam elemen Aqidah peserta didik mendalami enam rukun iman. Dalam elemen ahklak, peserta didik mendalami peran aktivitassalat sebagai bentuk penjagaan atas diri sendiri dari keburukan. Peserta didik juga memahami pentingnya verifikasi (tabayyun) informasi sehingga ia terhindar dari kebohongan dan berita palsu.peserta didik juaga memahami definisi toleramsi dalam tradisi Islam berdasarkan Ayat- ayat Al- Quran dan Hadis- Hadis Nabi. Peserta didik juga mengenal dimensi keindahan dan seni dalam Islam termasuk ekspresi- ekspresinya. Dalam elemen ibadah, peserta didik memahami internalisasi nilai- nilai dalam sujud dan ibadah salat, memahami konsep Muamalah, riba, rukhsah, serta mengenal beberapa mazhab fikih, dan ketentuan mengenai ibadah qurban. Dalam elemen sejarah, peserta didik mampu menghayati penerapan akhlak mulia dari kisah- kisah penting dari Bani Umayyah, Abbasiyyah, Turki Usmani, Syafawi an Mughal sebagai pengantar untuk memahami alur sejarah masuknya Islam ke Indonesia.
PPKNPada akhir fase D, peserta didik dapat menjelaskan perubahan budaya seiring waktu dan sesuai konteks, baik dalam skala lokal, regional, dan nasional; menganggap eragaman dan perubahan sebagai suatu kenyataan yang ada di dalam kehidupan
bermasyarakat; memahami pentingnya melestarikan dan menjaga tradisi budaya dan kearifan lokal untuk mengembangkan identitas pribadi, sosial, dan bangsa Indonesia; berperan aktif menjaga dan melestarikan praktik-praktik kearifan lokal di tengah-tengah masyarakat global. Peserta didik juga dapat menyelaraskan tindakan sendiri dengan tindakan orang lain untuk melaksanakan kegiatan dan mencapai tujuan kelompok; memberi semangat kepada orang lain untuk bekerja efektif dan mencapai tujuan bersama; mendemonstrasikan kegiatan kelompok yang menunjukkan bahwa anggota kelompok dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing perlu dan dapat saling membantu memenuhi kebutuhan mereka; menanggapi secara memadai
terhadap kondisi dan keadaan yang ada di lingkungan sesuai dengan peran dan kebutuhan yang ada di masyarakat; serta mengupayakan memberi hal yang dianggap penting dan berharga kepada orang-orang di masyarakat tempat tinggal yang membutuhkan bantuan.
Peserta didik juga mengkaji norma dan aturan, hak dan kewajiban sebagai warga negara yang diatur dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945; menyadari pentingnya mematuhi norma dan aturan, menyeimbangkan hak dan kewajiban; mensintesiskan beberapa pendapat yang berbeda untuk menjadi kesepakatan
bersama; menyadari bahwa proses lahirnya kesepakatan harus dilakukan secara demokratis; mensimulasikan musyawarah para pendiri bangsa yang melahirkan Sumpah Pemuda, Pancasila dan, pembukaan UUD Tahun 1945, yang dilangsungkan secara demokratis; memahami tata urutan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia; dan dapat menghubungkan kaitan satu regulasi dengan regulasi turunannya. Peserta didik juga memahami wilayah Indonesia sebagai satu kesatuan yang utuh dan berpartisipasi secara aktif untuk turut serta menjaga kedaulatan
wilayah; mengkaji dasar dan alasan mengapa Indonesia memilih negara kesatuan sebagai acuan sikap dan tindakan peserta didik dalam membangun keutuhan NKRI dan kerukunan bangsa; mengidentifikasi peran Indonesia di Asia di masa mendatang dalam bingkai NKRI; serta memahami sistem penyelenggaraan pemerintahan di tingkat kabupaten/kota, provinsi dan NKRI sebagai satu kesatuan.
Peserta didik juga mengkaji secara kritis implementasi Pancasila dalam kehidupan bernegara dari masa ke masa; menjelaskan secara kronologis sejarah lahirnya Pancasila; memahami fungsi dan kedudukan Pancasila sebagai dasar negara, pandangan hidup bangsa dan ideologi negara; serta menerapkan nilai-nilai Pancasila
dalam kehidupan kesehariannya sesuai dengan perkembangan dan konteks peserta didik.
IPADi fase ini, peserta didik menggunakan berbagai alat bantu dalam melakukan pengukuran dan pengamatan serta memperhatikan detail yang relevan dari objek yang diamati. Secara mandiri, peserta didik dapat mengajukan pertanyaan lebih lanjut untuk memperjelas hasil pengamatan dan membuat prediksi tentang penyelidikan ilmiah.
Peserta didik juga merencanakan dan melakukan langkah-langkah operasional berdasarkan referensi yang benar untuk menjawab pertanyaan. Dalam penyelidikan yang dilakukan, peserta didik menggunakan berbagai jenis variabel untuk membuktikan prediksi, menyajikan data dalam bentuk tabel, grafik, dan model, serta
menjelaskan hasil pengamatan dan pola atau hubungan pada data secara digital atau non digital.
Di fase ini, peserta didik mengumpulkan data dari penyelidikan yang dilakukannya, menggunakan data sekunder, serta menggunakan pemahaman sains untuk mengidentifikasi hubungan dan menarik kesimpulan berdasarkan bukti ilmiah. Peserta didik mengevaluasi kesimpulan melalui perbandingan dengan teori yang ada,
menunjukkan kelebihan dan kekurangan proses penyelidikan dan efeknya pada data serta menunjukkan permasalahan pada metodologi. Peserta didik mampu mengomunikasikan hasil penyelidikan secara utuh yang ditunjang dengan argumen, bahasa serta konvensi sains yang sesuai konteks penyelidikan dan menunjukkan pola berpikir sistematis sesuai format yang ditentukan.
Pada akhir fase D, peserta didik mampu melakukan klasifikasi makhluk hidup dan benda berdasarkan karakteristik dan sifat asambasa yang diamati. Peserta didik dapat mengidentifikasi sifat dan karakteristik zat, membedakan perubahan fisika dan kimia serta memisahkan campuran sederhana. Peserta didik dapat mendeskripsikan atom dan senyawa sebagai unit terkecil penyusun materi serta sel sebagai unit terkecil penyusun makhluk hidup.
Peserta didik mengidentifikasi sistem organisasi kehidupan serta melakukan analisis untuk menemukan keterkaitan sistem organ dengan fungsinya serta kelainan atau gangguan yang muncul pada sistem organ tersebut (sistem pencernaan,sistem peredaran darah, sistem pernafasan dan sistem reproduksi). Peserta didik mengidentifikasi pewarisan sifat dan penerapan bioteknologi dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik memiliki keteguhan dalam mengambil keputusan yang benar untuk menghindari zat aditif dan adiktif yang membahayakan dirinya dan
lingkungan.
Peserta didik diharapkan mampu melakukan pengukuran terhadap aspek fisis yang mereka temui dan memanfaatkan ragam gerak dan gaya (force), usaha dan energi, suhu dan kalor (termasuk isolator dan konduktor), gerak dan gaya, pesawat sederhana, tekanan, getaran dan gelombang, pemantulan dan pembiasan (alat- alat optik), rangkain listrik dan kemagnetan untuk menyelesaikan tantangan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik mengelaborasikan mahamannya tentang posisi relatif bumi-bulan-matahari, sistem tata surya, struktur lapisan bumi untuk menjelaskan fenomena alam yang terjadi. Peserta didik mengenal pH sebagai ukuran sifat keasaman suatu zat serta menggunakannya untuk mengelompokkan materi (asam-basa) berdasarkan pH nya). Dengan pemahaman ini peserta didik mengenali sifat fisika dan kimia tanah serta hubungannya dengan organisme serta pelestarian lingkungan.
IPSPada akhir fase ini, peserta didik mampu memahami dan memiliki kesadaran akan keberadaan diri dan keluarga serta lingkungan terdekatnya. Ia mampu menganalisis hubungan antara kondisi geografis daerah dengan karakteristik masyarakat
serta memahami potensi sumber daya alamnya. Ia juga mampu menganalisis hubungan antara keragaman kondisi geografis nusantara terhadap pembentukan kemajemukan budaya. Ia mampu memahami bagaimana masyarakat saling berupaya
untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Ia mampu menganalisis peran pemerintah dan masyarakat dalam mendorong pertumbuhan perekonomian. Peserta didik juga mampu memahami dan memiliki kesadaran terhadap perubahan
sosial yang sedang terjadi di era kontemporer. Ia dapat menganalisis perkembangan ekonomi di era digital. Peserta didik memahami tantangan pembangunan dan potensi Indonesia menjadi negara maju. Ia menyadari perannya sebagai bagian dari
masyarakat Indonesia dan dunia di tengah isu-isu regional dan global yang sedang terjadi dan ikut memberikan kontribusi yang positif.
Peserta didik mampu memahami dan menerapkan materi pembelajaran melalui pendekatan keterampilan proses dalam belajarnya, yaitu mengamati, menanya dengan rumus 5W 1H. Kemudian mampu memperkirakan apa yang akan terjadi
berdasarkan jawaban-jawaban yang ditemukan. Peserta didik juga mampu mengumpulkan informasi melalui studi pustaka, studi dokumen, wawancara, observasi, kuesioner, dan teknik pengumpulan informasi lainnya. Merencanakan dan
mengembangkan penyelidikan. Peserta didik mengorganisasikan informasi dengan memilih, mengolah dan menganalisis informasi yang diperoleh. Proses analisis informasi dilakukan dengan cara verifikasi, interpretasi, dan triangulasi informasi. Peserta didik menarik kesimpulan, menjawab, mengukur dan mendeskripsikan
serta menjelaskan permasalahan yang ada dengan memenuhi prosedur dan tahapan yang ditetapkan. Peserta didik mengungkapkan seluruh hasil tahapan di atas secara lisan dan tulisan dalam bentuk media digital dan non-digital. Peserta didik
lalu mengomunikasikan hasil temuannya dengan mempublikasikan hasil laporan dalam bentuk presentasi digital dan atau non digital, dan sebagainya. Selain itu peserta didik mampu mengevaluasi pengalaman belajar yang telah dilalui dan
diharapkan dapat merencanakan proyek lanjutan dengan melibatkan lintas mata pelajaran secara kolaboratif.
PRAKARYAPada akhir Fase D (Kelas VII, VIII dan IX SMP) peserta didik mampu menghasilkan produk budi daya berdasarkan modifikasi bahan, alat, dan teknik sesuai potensi lingkungan/kearifan lokal untuk mengembangkan jiwa wirausaha. Pada fase ini, peserta didik mampu memberikan penilaian produk budi daya berdasarkan fungsi/nilai budaya/nilai ekonomis secara lisan dan tertulis.
BAHASA INDONESIAFase D (usia 12-15, umumnya jenjang SMP)
Pada akhir fase D, peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi
dan bernalar sesuai dengan tujuan, konteks sosial, dan akademis. Peserta didik mampu
memahami, mengolah, dan menginterpretasi informasi paparan tentang topik yang
beragam dan karya sastra. Peserta didik mampu berpartisipasi aktif dalam diskusi,
mempresentasikan, dan menanggapi informasi nonfiksi dan fiksi yang dipaparkan;
Peserta didik menulis berbagai teks untuk menyampaikan pengamatan dan
pengalamannya dengan lebih terstruktur, dan menuliskan tanggapannya terhadap
paparan dan bacaan menggunakan pengalaman dan pengetahuannya. Peserta didik
mengembangkan kompetensi diri melalui pajanan berbagai teks penguatan karakter
BAHASA INGGRISPada  akhir  fase  D,  peserta  didik  menggunakan  teks  lisan,  tulisan dan  visual  dalam  bahasa  Inggris  untuk berinteraksi  dan berkomunikasi  dalam  konteks  yang  lebih  beragam  dan  dalam situasi  formal dan  informal,  berbagai  jenis  teks  seperti  narasi, deskripsi, prosedur, teks khusus (pesan singkat, iklan) dan teks asli menjadi  rujukan  utama  dalam  mempelajari  bahasa  Inggris  di fase ini.  Peserta  didik  menggunakan  bahasa  Inggris  untuk berdiskusi  dan  menyampaikan   keinginan/perasaan.  Pemahaman mereka  terhadap  teks  tulisan  semakin  berkembang dan   keterampilan  inferensi  mulai  tampak  ketika  memahami informasi  tersirat.  Mereka   memproduksi  teks  tulisan  dan  visual dalam bahasa Inggris yang terstruktur dengan kosa kata  yang lebih beragam.  Mereka  memahami  tujuan  dan  pemirsa  ketika memproduksi teks tulisan  dan visual dalam bahasa Inggris.
PJOKPada akhir fase D, peserta didik dapat menunjukkan kemampuan dalam mempraktikkan keterampilan gerak spesifik sebagai hasil analisis pengetahuan yang benar, melakukan latihan aktivitas jasmani dan kebugaran untuk kesehatan sesuai dengan prinsip latihan, menunjukkan perilaku tanggung jawab personal dan sosial
serta memonitornya secara mandiri, selain itu juga dapat mempertahankan nilai-nilai aktivitas jasmani.
IMFORMATIKAPada akhir fase D, peserta didik: a) mampu menyadari keberadaan perangkat TIK, dirinya dan orang lain dalam sebuah lingkungan digital serta mampu beretika sebagai warga digital, mampu menjelaskan komponen utama dan fungsi dari sebuah komputer dan bagaimana data dikodifikasi dan disimpan dalam sistem komputer, jaringan komputer, dan internet; b) mampu mengakses, mengolah, dan mengelola data secara efisien, terstruktur, dan sistematis, menganalisis, menginterpretasi, dan melakukan prediksi berdasarkan data dengan menggunakan perkakas atau secara
manual; c) mampu menerapkan berpikir komputasional secara mandiri untuk menyelesaikan persoalan dengan data diskrit bervolume kecil dan mendisposisikan berpikir komputasional dalam bidang lain; dan d) mampu mengembangkan atau
menyempurnakan program dalam bahasa blok (visual) dan mampu menggunakan berbagai aplikasi untuk berkomunikasi, mencari, dan mengelola konten informasi, serta bergotong royong untuk menciptakan produk dan menjelaskan karakteristik serta fungsi produk dalam laporan dan presentasi yang menggunakan aplikasi.
MATEMATIKAMatematika merupakan ilmu atau pengetahuan tentang belajar atau berpikir logis yang sangat dibutuhkan manusia untuk hidup yang mendasari perkembangan teknologi modern. Matematika mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan memajukan daya pikir manusia. Matematika dipandang sebagai materi pembelajaran yang harus dipahami sekaligus sebagai alat konseptual untuk mengonstruksi dan merekonstruksi materi tersebut, mengasah, dan melatih kecakapan berpikir yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah dalam kehidupan. Belajar matematika dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif. Kompetensi tersebut diperlukan agar pebelajar memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, penuh dengan ketidakpastian, dan bersifat kompetitif.
Mata Pelajaran Matematika membekali peserta didik tentang cara berpikir, bernalar, dan berlogika melalui aktivitas mental tertentu yang membentuk alur berpikir berkesinambungan dan berujung pada pembentukan alur pemahaman terhadap materi pembelajaran matematika berupa fakta, konsep, prinsip, operasi, relasi, masalah, dan solusi matematis tertentu yang bersifat formal-universal. Proses mental tersebut dapat memperkuat disposisi peserta didik untuk merasakan makna dan manfaat matematika dan belajar matematika serta nilai-nilai moral dalam belajar Mata Pelajaran Matematika, meliputi kebebasan, kemahiran, penaksiran, keakuratan, kesistematisan, kerasionalan, kesabaran, kemandirian, kedisiplinan, ketekunan, ketangguhan, kepercayaan diri, keterbukaan pikiran, dan kreativitas. Dengan demikian relevansinya dengan profil pelajar Pancasila, Mata Pelajaran Matematika ditujukan untuk mengembangkan kemandirian, kemampuan bernalar kritis, dan kreativitas peserta didik. Adapun materi pembelajaran pada Mata Pelajaran Matematika di setiap jenjang pendidikan dikemas melalui bidang kajian Bilangan, Aljabar, Pengukuran, Geometri, Analisis Data dan Peluang.

0 Komentar

Beri Komentar

Balasan

Pengumuman Penting

US SMPN 1 Marau

Klik tulisan diatas

Senin
6:45 am - 12:30 pm
Selasa
6:45 am - 12:00 pm
Rabu
6:45 am - 12:30 pm, 12:30 pm - 1:10 pm
Kamis
6:45 am - 12:30 pm, 12:30 pm - 1:10 pm
Jumat
6:45 am - 10:45 am
Sabtu
6:45 am - 10:45 am
Minggu
Tutup

Informasi

Tentang Kami

Sekolah kami terletak di Desa Suka Karya, Kecamatan Marau, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat dengan kode pos 78863.

Alamat

Jalan Daeng Utih, No. 57, Rt/Rw 001/001, Dusun Tempayak, Desa Suka Karya, Kecamatan Marau, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, kode pos 78863

Kontak

Gmail. humassmpnmarau@gmail.com